Blog Dhita Yudhistira

Apakah Blog kata resmi dalam Bahasa Indonesia?

Friday, May 21, 2010

PALAPA II, TEKNOLOGI BERCITA RASA INDONESIA

Secara global indonesia mengalami perkembangan teknologi yang cukup pesat terutama di bidang informatika. Berdasarkan data Wireless Intelegent Indonesia akhir tahun 2009, pengguna telefon seluler di negara ini meningkat tajam 214 persen dalam jangka waktu tiga tahun.

Sayangnya, perkembangan tersebut tidak merata di seluruh wilayah termasuk Jawa Barat. Terutama daerah Jawa Barat bagian selatan. Bahkan, di wilayah ini masih banyak ditemukan desa yang belum terjangkau Perusahaan Listrik Negara, seperti Desa Mekarwangi, Kecamatan, Cihurip Kabupaten Garut.

Kondisi itu mendorong Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME) Institut Teknologi Bandung (ITB) membangun desa mandiri ekonomi berbasis energi terbarukan yang dinamakan Palapa II. Terbatasnya akses untuk mendapatkan energi ditanggulangi dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya.

Tidak hanya itu, dengan adanya sumber energi tersebut HME ITB juga membangun empat peternakan ayam dan satu inkubator telur. "Diharapkan peternakan ini bisa menghasilkan sehingga masyarakat bisa mandiri secara ekonomi," ujar Ketua Proyek Palapa II HME ITB Ramadhani Wahono seusai peresmian Palapa II di Garut, Rabu (19/5).

Tenaga surya tersebut mampu menghasilkan energi sampai 1.000 wp (watt peak) per hari.

Selain peternakan, energi listrik tersebut digunakan untuk menerangi 600 meter jalan desa serta fasilitas masyarakat lainnya seperti masjid dan rumah buku. "Angkatan sebelumnya sudah pernah membangun projek Palapa I di desa yang tidak jauh dari sini. Alasan pemilihan Desa Mekarwangi yaitu agar pembangunan desa mandiri dilakukan secara berkesinambungan di satu kawasan," kata dia.

Hasilnya tidak sia-sia, selain dapat membantu masyarakat desa tertinggal, projek ini juga menjadi juara ke-tiga ajang internasional bertajuk "President Change the World Competition" yang diselenggarakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Mereka akan meraih penghargaan tersebut secara langsung di Kanada pada 23 Juni 2010.

Rektor ITB Prof. Akhmaloka mengatakan, projek ini merupakan salah satu wujud aplikasi teknologi cita rasa Indonesia. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki sinar matahari yang berlimpah. "Mengapa tidak kita manfaatkan saja kelebihan itu untuk melakukan pembangunan fasilitas masyarakat," ujar dia.

Asisten Daerah (Asda) II Kab.Garut Budiman menyebutkan, Kab. Garut memiliki sumber daya alam melimpah, tetapi hingga saat ini masih menjadi kabupaten tertinggal. "Salah satu penyebabnya, rasio elektrifikasi masih rendah," ujarnya.

Sedikitnya 43.114 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 27 kecamatan belum teraliri listrik atau setara dengan 60% jumlah KK se-Garut. Pada 2009, Pemkab Garut baru dapat mewujudkan aliran listrik yang dulunya gelap, di antaranya Desa Cikarang Kec. Cisewu, Desa Mekarmukti Kec. Cibalong, dan Desa Mekarwangi Kec. Cihurip.

Warga Kp. Babakan Palahan, Desa Mekarwangi, Kec. Cihurip, Iin Saiful Rohmat (40) mengaku bersyukur kampungnya mendapat aliran listrik. "Setelah rumah mendapat jaringan listrik, sekarang fasilitas umum juga mendapat aliran listrik. Kampung kami tidak lagi poek mongkleng, tetapi terang benderang," katanya.

Meski hanya sebatas pasokan listrik untuk masjid, jalan desa, dan peternakan ayam, lanjut Iin, tetapi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. "Kegiatan peternakan ayam akan sangat berguna untuk peningkatan ekonomi warga. Dengan bantuan listrik, terbuka kesempatan warga bisa mandiri," ungkapnya. (Tia Komalasari/Ririn N.F./"PR") ***

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home