The Owl People
Teman saya Indres menyebutnya sebagai owl people. Orang-orang yang berenergi pada malam hari, bekerja di malam hari. Saya asumsikan bahwa yang dimaksudkan Indres adalah mereka yang memang tidur larut dan bangun 'agak' siang. Karena kalau tidur larut dan bangun tetap pagi, rasanya analogi dengan burung hantu koq kurang cocok. Mungkin energizer-bunny lebih tepat.
Saya terbiasa tidur agak malam sejak SMA. Waktu itu, saya sering nonton tv sampai malam, sekitar jam 12-01 malam. Akibatnya dengan susah payah saya harus diseret ke kamar mandi setiap pagi untuk sekolah.
Jadi saya sangat gembira waktu lulus SMA. Yang terpikir oleh saya waktu itu, kuliah masuk jam 9 (saya lihat di UI). Tapi di UI pun masih ada kelemahan. Rumah saya di Bogor sementara UI di Depok, jadi saya masih harus berangkat paling tidak jam 7. Sama saja.
Tentu bukan karena itu saya memutuskan masuk ITB. Sumpah! Masih banyak alasan menggelikan lainnya, saya kira tidak baik untuk dituliskan di sini. Cukuplah dikatakan: saya masuk ITB. Dan ternyata, di ITB kuliah paling pagi adalah jam 7! Alamak...
Tahun pertama saya masih bisa masuk tepat waktu. Waktu SMA selama 3 tahun saya hanya pernah terlambat 1 kali. Itu pun karena menginap di rumah teman dan kami berangkat terlambat. Jadi kolektif. Nah, di semester pertama kuliah pun, performansi saya hampir sama baiknya dengan waktu SMA. Bedanya hanya, kalau masuk pagi jam 7 di kuliah saya biasanya tidak mandi. Bandung masih cukup dingin waktu itu...
Nah, sementara itu, saya memupuk kebiasaan baru. Tidur lebih malam. Biasanya saya duduk di depan komputer atau meja belajar. Mengerjakan macam-macam, kecuali belajar. Sampai dengan jam 12, saya mendengarkan K-Lite (dulu di 107.2, sekarang di 107.1 FM). Setelah jam 12 K-Lite berhenti siaran, jadi saya pindah ke Ardan (dulu di 105.8, sekarang di 105.9 FM). Kecuali waktu Ardan nightmare sedang booming, saya mendengarkan Ardan Nightmare tiap malam Jumat.
TIBA-TIBA!!!! ... Eh, maksud saya, tiba-tiba tidur malam dan bangun agak siang menjadi kebiasaan. Btw, waktu awal kuliah MP3 belum musim. MP3 kalau tidak salah mulai agak banyak sekitar tingkat 3 (tahun 98). Komputer saya yang pentium 1 masih patah-patah kalau memainkan MP3. Bandingkan dengan HP jaman sekarang yang bisa memainkan MP3 sambil melakukan hal-hal lain. Mungkin di tingkat-tingkat akhir kuliah saya baru mulai sering mendengarkan MP3 di malam hari, kira-kira tingkat 6 dan 7 (lho, memangnya S1 itu sampai tingkat berapa ya???). O ya. Di tingkat 3 atau 4 itu juga ada fenomena aneh. Seorang anak Fisika angkatan 2000 mandi tiap harinya sebelum shalat subuh. Tidak usahlah kita bahas alasan kenapa dia harus mandi sebelum shalat subuh. Yang jelas, itu mematahkan dalih saya bahwa jam 6 terlalu dingin untuk mandi di Bandung. Pada saat itulah saya yakin saya tidak mandi memang sekedar karena saya malas.
Jaman-jaman itu adalah jaman yang masih cukup santai. Orang jarang pindah-pindah kanal, radio atau pun tv. Mungkin remote belum musim, yang jelas saya belum punya. Radio saya dituning secara manual dengan jarum yang menunjukkan frekuensi. Jarum-nya setebal 1 mili, padahal 5 Megahertz paling diwakili oleh beberapa mili saja. Bayangkan kesulitannya. Kalau mengganti kanal, saya harus mendengarkan beberapa menit (sampai penyiarnya bicara atau ada jingle) untuk memastikan stasiunnya memang benar yang saya maksud.
Setelah lulus, kebiasaan itu hilang. Tampaknya karena saya pindah kost, dan di tempat kos yang baru (bareng Faisal di Kawaluyaan) tidak ada meja komputer di kamar. Saya masih tidur malam, tapi saya tidak mendengarkan lagu lagi.
Jadi dua malam ini, ketika saya sedang lembur mrogram (ya ya, saya bisa mrogram), saya memutuskan untuk mendengarkan MP3. Kebetulan tadi sore Mas Adit mengirimkan lagu Lenggang Puspita-nya Achmad Albar (really, it's a great song). Baru saya sadari MP3 di laptop saya tidak banyak. Tetapi masih ada beberapa yang cukup jadul.
Misalkan, Just the Way You Are-nya Barry White. Saya nggak pernah bosan dengan lagu ini. Atau Can't Fight This Feeling-nya REO Speed wagon. Aduuh....
Anyway, ada lagu True Love-nya Fujiyama (Fujiyama siapa gituh). Ini kalau tidak salah soundtrack dr sinetron waktu sinetron Jepang sedang musim-musimnya di TV kita. Selama bertahun-tahun saya pengen tahu arti dari liriknya. Sekarang setelah teman-teman banyak yang kuliah di Jepang, mungkin ada yang berbaik hati mau membantu?
Saya terbiasa tidur agak malam sejak SMA. Waktu itu, saya sering nonton tv sampai malam, sekitar jam 12-01 malam. Akibatnya dengan susah payah saya harus diseret ke kamar mandi setiap pagi untuk sekolah.
Jadi saya sangat gembira waktu lulus SMA. Yang terpikir oleh saya waktu itu, kuliah masuk jam 9 (saya lihat di UI). Tapi di UI pun masih ada kelemahan. Rumah saya di Bogor sementara UI di Depok, jadi saya masih harus berangkat paling tidak jam 7. Sama saja.
Tentu bukan karena itu saya memutuskan masuk ITB. Sumpah! Masih banyak alasan menggelikan lainnya, saya kira tidak baik untuk dituliskan di sini. Cukuplah dikatakan: saya masuk ITB. Dan ternyata, di ITB kuliah paling pagi adalah jam 7! Alamak...
Tahun pertama saya masih bisa masuk tepat waktu. Waktu SMA selama 3 tahun saya hanya pernah terlambat 1 kali. Itu pun karena menginap di rumah teman dan kami berangkat terlambat. Jadi kolektif. Nah, di semester pertama kuliah pun, performansi saya hampir sama baiknya dengan waktu SMA. Bedanya hanya, kalau masuk pagi jam 7 di kuliah saya biasanya tidak mandi. Bandung masih cukup dingin waktu itu...
Nah, sementara itu, saya memupuk kebiasaan baru. Tidur lebih malam. Biasanya saya duduk di depan komputer atau meja belajar. Mengerjakan macam-macam, kecuali belajar. Sampai dengan jam 12, saya mendengarkan K-Lite (dulu di 107.2, sekarang di 107.1 FM). Setelah jam 12 K-Lite berhenti siaran, jadi saya pindah ke Ardan (dulu di 105.8, sekarang di 105.9 FM). Kecuali waktu Ardan nightmare sedang booming, saya mendengarkan Ardan Nightmare tiap malam Jumat.
TIBA-TIBA!!!! ... Eh, maksud saya, tiba-tiba tidur malam dan bangun agak siang menjadi kebiasaan. Btw, waktu awal kuliah MP3 belum musim. MP3 kalau tidak salah mulai agak banyak sekitar tingkat 3 (tahun 98). Komputer saya yang pentium 1 masih patah-patah kalau memainkan MP3. Bandingkan dengan HP jaman sekarang yang bisa memainkan MP3 sambil melakukan hal-hal lain. Mungkin di tingkat-tingkat akhir kuliah saya baru mulai sering mendengarkan MP3 di malam hari, kira-kira tingkat 6 dan 7 (lho, memangnya S1 itu sampai tingkat berapa ya???). O ya. Di tingkat 3 atau 4 itu juga ada fenomena aneh. Seorang anak Fisika angkatan 2000 mandi tiap harinya sebelum shalat subuh. Tidak usahlah kita bahas alasan kenapa dia harus mandi sebelum shalat subuh. Yang jelas, itu mematahkan dalih saya bahwa jam 6 terlalu dingin untuk mandi di Bandung. Pada saat itulah saya yakin saya tidak mandi memang sekedar karena saya malas.
Jaman-jaman itu adalah jaman yang masih cukup santai. Orang jarang pindah-pindah kanal, radio atau pun tv. Mungkin remote belum musim, yang jelas saya belum punya. Radio saya dituning secara manual dengan jarum yang menunjukkan frekuensi. Jarum-nya setebal 1 mili, padahal 5 Megahertz paling diwakili oleh beberapa mili saja. Bayangkan kesulitannya. Kalau mengganti kanal, saya harus mendengarkan beberapa menit (sampai penyiarnya bicara atau ada jingle) untuk memastikan stasiunnya memang benar yang saya maksud.
Setelah lulus, kebiasaan itu hilang. Tampaknya karena saya pindah kost, dan di tempat kos yang baru (bareng Faisal di Kawaluyaan) tidak ada meja komputer di kamar. Saya masih tidur malam, tapi saya tidak mendengarkan lagu lagi.
Jadi dua malam ini, ketika saya sedang lembur mrogram (ya ya, saya bisa mrogram), saya memutuskan untuk mendengarkan MP3. Kebetulan tadi sore Mas Adit mengirimkan lagu Lenggang Puspita-nya Achmad Albar (really, it's a great song). Baru saya sadari MP3 di laptop saya tidak banyak. Tetapi masih ada beberapa yang cukup jadul.
Misalkan, Just the Way You Are-nya Barry White. Saya nggak pernah bosan dengan lagu ini. Atau Can't Fight This Feeling-nya REO Speed wagon. Aduuh....
Anyway, ada lagu True Love-nya Fujiyama (Fujiyama siapa gituh). Ini kalau tidak salah soundtrack dr sinetron waktu sinetron Jepang sedang musim-musimnya di TV kita. Selama bertahun-tahun saya pengen tahu arti dari liriknya. Sekarang setelah teman-teman banyak yang kuliah di Jepang, mungkin ada yang berbaik hati mau membantu?
2 Comments:
At 5:39 PM , Anonymous said...
Pindah ke sini Dhit, walaupun jam kerja mulianya jam 9, biasanya baru jam 10 orang mulai kerja :-D
At 10:48 PM , Dhita Yudhistira said...
Masa sih nDres? Gua koq kl dengar yang namanya Inggris, membayangkannya tepat waktu, disiplin, etc.?
Masih rajinan di kantor gua dong, jam 8 teng dah pada ngantor...
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home