Blog Dhita Yudhistira

Apakah Blog kata resmi dalam Bahasa Indonesia?

Tuesday, May 20, 2008

Selamat Jalan Bang Ali

Kaget juga waktu mendengar Bang Ali meninggal. Sebetulnya saya tidak perlu terlalu kaget. Bang Ali ditunjuk oleh Bung Karno menjadi gubernur DKI di tahun 66. Mungkin sudah waktunya.

Saya tidak terlalu kenal dengan Ali Sadikin. Cerita tentang beliau, lebih banyak saya dengar dari orang tua saya. Dan juga dari rumor-rumor lainnya. Konon, beliau tentara (marinir) yang pemberani. Kalau bertempur, katanya, dia menembak sambil berdiri. Tidak berlindung. Luar biasa berani. Tapi saya benar-benar yakin bahwa beliau seorang pemberani karena menandatangani petisi 50 di tahun 70-an. Banyak tentara yang berani menembak sambil berdiri tidak berani menandatangani Petisi 50. Bayangkan saja, yang berani tanda tangan saja cuma 50...

Cerita yang jarang didengar adalah tentang pelebaran jalan lingkar luar Jakarta. Jalan yang sekarang ada di bawah Tol dalam kota dari Cawang ke Tanjung Priok Via Rawa Mangun. Katanya banyak rakyat tergusur. Waktu pintu-pintu rumah diberi tanda bahwa akan digusur, pemiliknya diberitahu bahwa ini atas permintaan Bang Ali. Dan mereka pun ikhlas. Konon katanya, Bang Ali lebih dahulu memberi baru meminta. Dalam hal ini, Bang Ali ahlinya.

Apalagi? Taman Ismail Marzuki dibangun di jaman Bang Ali. Juga Ragunan (tadinya kebun binatang ada di posisi TIM sekarang). Dan Ancol. Dan banyak lagi. Banyak pembangunan fisik di Jakarta sekarang. Tetapi pembangunan yang memanusiakan manusia, hampir semuanya peninggalan Bang Ali.

Jadi kontroversial ketika Bang Ali melegalkan judi. "Jakarta butuh uang", katanya. Dan konon kabarnya ulama mengkritiknya. "Kalau mereka nggak mau memakai jalan hasil judi, suruh naik helikopter. Semua jalan di Jakarta dibangun dari hasil (pajak) judi.", kata Bang Ali enteng.

Apakah ini menjadi polemik di akhirat? Jelas Bang Ali melegalkan judi. Tapi konon kabarnya, 10 golongan yang masuk surga, salah satunya adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya. Dan Bang Ali termasuk di antaranya. Saya yakin, Allah punya pertimbangannya sendiri.

Jadi selamat jalan Bang Ali. Terima kasih karena telah menjadi lilin di kegelapan.

1 Comments:

  • At 12:49 PM , Anonymous Anonymous said...

    Loe ngomongin Bang Yos apa Bang Ali?

    Ga beres nih orang..

     

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home