ITB Lagi-Lagi Kalah di Kontes Robot Cerdas Maupun Tidak Cerdas
Sekali lagi, seperti biasa PENSI (Politeknik Negeri ITS, jadi bukan ITS) memenangkan Kontes Robot. Selama bertahun-tahun saya selalu bertanya kepada rekan-rekan yang masih di kampus (s2 atau pun s1) apa kendala ITB. Umumnya mereka mengatakan keterbatasan dana, di mana bisa dilihat di kampus-kampus lain (PENSI, POLBAN), dibentuk sebuah tim (baik dari dosen maupun mahasiswa) dan dikerahkan usaha maksimal untuk memenangkan perlombaan tersebut.
Saya sendiri berkeyakinan, bahwa urusan dana adalah urusan penting dalam bidang teknik. Beda seorang insinyur pintar dan bodoh mungkin hanya yang satu bisa membuatnya dengan 1x gagal, yang satu dengan 5x gagal.
Terlepas dari argumen yang dikatakan bahwa ITB sampai saat ini toh memimpin dalam riset robot dan kecerdasan artifisial di lapangan sesungguhnya (salah satunya dengan hasil berupa pesawat tanpa awak otonom) dan bahwa kontes robot hanyalah ajang 'permainan teknologi', siapa yang mengerti hal tersebut?
Memangnya enak, tiap tahun baca di koran (ya, tiap tahun hasilnya dimuat di koran, di Tempo paling tidak 2 halaman) bahwa ITB kalah?
Apakah memang ITB tidak merasa bahwa usaha untuk menang di kontes robot cukup worth it?
Atau mungkin kehebatan ITB sudah sedemikian hebatnya sampai merasa tidak perlu membuktikannya?
Berikut saya kutip email dari salah seorang tim robot dari ITB sebagai pembanding.
http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg41137.html
Saya sendiri berkeyakinan, bahwa urusan dana adalah urusan penting dalam bidang teknik. Beda seorang insinyur pintar dan bodoh mungkin hanya yang satu bisa membuatnya dengan 1x gagal, yang satu dengan 5x gagal.
Terlepas dari argumen yang dikatakan bahwa ITB sampai saat ini toh memimpin dalam riset robot dan kecerdasan artifisial di lapangan sesungguhnya (salah satunya dengan hasil berupa pesawat tanpa awak otonom) dan bahwa kontes robot hanyalah ajang 'permainan teknologi', siapa yang mengerti hal tersebut?
Memangnya enak, tiap tahun baca di koran (ya, tiap tahun hasilnya dimuat di koran, di Tempo paling tidak 2 halaman) bahwa ITB kalah?
Apakah memang ITB tidak merasa bahwa usaha untuk menang di kontes robot cukup worth it?
Atau mungkin kehebatan ITB sudah sedemikian hebatnya sampai merasa tidak perlu membuktikannya?
Berikut saya kutip email dari salah seorang tim robot dari ITB sebagai pembanding.
http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg41137.html
3 Comments:
At 12:02 PM , Anonymous said...
Tanya : Kenapa ITB kalah di lomba robot ?
Jawab : Hmmm.... takdir pak !
At 12:05 PM , Anonymous said...
Tanya : Kenapa ITB kalah lomba robot ?
Jawab : Hmm... takdir pak !
At 7:14 AM , Anonymous said...
Saya ada komentar tentang KRCI : bisa liat di sini
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home