Blog Dhita Yudhistira

Apakah Blog kata resmi dalam Bahasa Indonesia?

Monday, July 30, 2007

Aturan Utama Menyeberang

Di Brebes saya melihat sebuah himbauan untuk menyeberang. Himbauan ini terlihat sederhana sesungguhnya.Bedanya, bahwa petunjuknya bukanlah mengengok ke kanan lalu ke kiri (atau sebaliknya). Tetapi secara spesifik meminta untuk menengok ke kanan lalu ke kiri, dan kemudian menengok kembali ke kanan sebelum menyeberang.

It really makes sense and wonderfully right. Karena kita memakai sistem 'jalur kiri', maka terlebih dahulu sebelum menyeberang kita memantau jalur yang akan kita lewati pertama dengan menengok ke kanan. Setelah itu kita pastikan juga jalur yang berseberangan dengan menengok ke kiri. Dan kemudian sebelum menyeberang kita pastikan dengan menengok ke kanan sekali lagi (siapa tahu ada kendaraan berkecepatan tinggi yang tadi tidak tampak, atau mungkin sebelumnya kita meleng). Barulah kita menyeberang.

Sebagai tambahan saya menyarankan agar kita menyeberang dengan berjalan kaki. Kalau ada celah di mana kita bisa menyeberang hanya jika berlari, sebaiknya tidak diambil (kecuali di mana hanya hal tersebut yang memungkinkan). Pengemudi kendaraan sering kali kaget karena penyeberang berlari muncul dengan tiba-tiba. Selain itu dengan menyeberang berjalan kaki, jika ada kesalahan perhitungan kita bisa mengkoreksinya dengan berlari. Jangan lupa untuk tidak menyeberang dari balik kendaraan atau benda lain yang menyebabkan kita tidak terlihat.

Di Brebes juga saya melihat gerobak sampah dengan semboyan,"Anda buang kami angkut"

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home