DPR dan Angkatan Udara kita
Pagi ini Kompas memuat berita tentang anggaran DPR. Untuk tahun ini, dari anggaran yang diajukan Rp 1,8T (trilyun), yang disetujui adalah Rp 1,4T. Anggaran ini diharapkan cukup untuk mendukung kinerja 546 orang anggota Dewan yang Terhormat. Dikatakan bahwa DPR terus berhemat, dan anggaran tersebut sesungguhnya hanyalah 0,3% dari APBN kita.
Sekarang saya ingin mengajak anda untuk menengok sebentar Angkatan Udara kita. Angkatan Udara kita berkekuatan sekitar 27.000 personil. Personil sebanyak ini dipakai untuk mengoperasikan skadron tempur (beberapa F5-Tiger, beberapa A-4 Hawk, beberapa F-16, beberapa Sukhoi 30/35), skadron angkut (Hercules C-130 dan CN-254), dan skadron helikopter (AS330 Puma dan beberapa jenis lainnya seperti Bolcow peninggalan Order Lama).
Sebagai penunjang, terdapat radar yang disebar di penjuru Indonesia dari Sabang sampai Merauke, walau tidak di semua wilayah. Juga untuk lepas landas dan mendarat pesawat-pesawat terbang, Angkatan Udara harus menyiagakan personilnya di lapangan-lapangan terbang militer seluruh Indonesia. Sampai ke tempat-tempat terpencil yang hanya bisa disaingi oleh eksplorasi minyak.
Ke-27 ribu personil ini tentunya terkadang (atau sering kali) harus dipindahkan. Mereka juga harus berlatih, mungkin berlatih menembak, atau terjun payung, dan sebagainya. Selain itu mereka juga harus dijaga kesehatannya melalui rumah sakit-rumah sakit yang ada di pangkalan-pangkalan. Juga kesejahteraan melalui perumahan dan sekolah di kompleks-kompleks militer.
Apakah anda mengetahui berapa anggaran TNI Angkatan Udara tahun ini?
Besarnya adalah USD 494 Million atau sekitar Rp 4,5 T. Anggaran ini termasuk anggaran untuk kesejahteraan prajurit yang besarnya mencapai 60%, dan di luar pembelian persenjataan baru yang dibiayai hutang dari Rusia.
Sekarang saya bertanya, mengapa 546 orang bisa memakan anggaran 1/3 anggaran angkatan udara kita. Apakah anggaran DPR kita terlalu besar? Apakah anggaran militer kita terlalu kecil? Jalan tol lingkar luar yang hendak dibangun di Surabaya membutuhkan hanya Rp 1,3T. Apakah anggaran DPR lebih mendesak dari tol lingkar luar Surabaya?
Anggaran universitas seperti UI, ITB, UGM hanya beberapa ratus milyar per tahun. Ratusan milyar itu menghasilkan generasi muda dengan pendidikan terbaik yang bisa diberikan negara ini.
Lalu apa yang dihasilkan oleh DPR?
Sekarang saya ingin mengajak anda untuk menengok sebentar Angkatan Udara kita. Angkatan Udara kita berkekuatan sekitar 27.000 personil. Personil sebanyak ini dipakai untuk mengoperasikan skadron tempur (beberapa F5-Tiger, beberapa A-4 Hawk, beberapa F-16, beberapa Sukhoi 30/35), skadron angkut (Hercules C-130 dan CN-254), dan skadron helikopter (AS330 Puma dan beberapa jenis lainnya seperti Bolcow peninggalan Order Lama).
Sebagai penunjang, terdapat radar yang disebar di penjuru Indonesia dari Sabang sampai Merauke, walau tidak di semua wilayah. Juga untuk lepas landas dan mendarat pesawat-pesawat terbang, Angkatan Udara harus menyiagakan personilnya di lapangan-lapangan terbang militer seluruh Indonesia. Sampai ke tempat-tempat terpencil yang hanya bisa disaingi oleh eksplorasi minyak.
Ke-27 ribu personil ini tentunya terkadang (atau sering kali) harus dipindahkan. Mereka juga harus berlatih, mungkin berlatih menembak, atau terjun payung, dan sebagainya. Selain itu mereka juga harus dijaga kesehatannya melalui rumah sakit-rumah sakit yang ada di pangkalan-pangkalan. Juga kesejahteraan melalui perumahan dan sekolah di kompleks-kompleks militer.
Apakah anda mengetahui berapa anggaran TNI Angkatan Udara tahun ini?
Besarnya adalah USD 494 Million atau sekitar Rp 4,5 T. Anggaran ini termasuk anggaran untuk kesejahteraan prajurit yang besarnya mencapai 60%, dan di luar pembelian persenjataan baru yang dibiayai hutang dari Rusia.
Sekarang saya bertanya, mengapa 546 orang bisa memakan anggaran 1/3 anggaran angkatan udara kita. Apakah anggaran DPR kita terlalu besar? Apakah anggaran militer kita terlalu kecil? Jalan tol lingkar luar yang hendak dibangun di Surabaya membutuhkan hanya Rp 1,3T. Apakah anggaran DPR lebih mendesak dari tol lingkar luar Surabaya?
Anggaran universitas seperti UI, ITB, UGM hanya beberapa ratus milyar per tahun. Ratusan milyar itu menghasilkan generasi muda dengan pendidikan terbaik yang bisa diberikan negara ini.
Lalu apa yang dihasilkan oleh DPR?
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home