Blog Dhita Yudhistira

Apakah Blog kata resmi dalam Bahasa Indonesia?

Sunday, November 16, 2008

Juri KRAC 2008 Ganjar Tim UAV Garuda ITB dengan Special Prize

KOREA, itb.ac.id - Keikutsertaan perdana Tim ITB dalam 7th Korea Robot Aircraft Competition di Hanseo University, Korea Selatan terbukti tidak sia-sia. Di titik kritis menjelang libur Idhul Fitri 1429 H, Tim UAV Garuda ITB pada Sabtu (27/09) menyabet gelar Special Prize untuk Best Image System. Meski bukan predikat juara umum, special prize membuktikan Tim UAV Garuda ITB unggul dibanding peserta dari Korea, India maupun Taiwan dalam dua dari empat misi yang dipertandingkan.

Dalam ajang perhelatan kendaraan tanpa awak yang berlangsung di Lapangan Terbang Tae-an Airfield ini, ITB mengirim dua wakil yakni Tim Garuda dan Tim Kumbang. Tim Kumbang ITB bertanding dengan UAV bentuk Helicopter, sedangkan Tim Garuda ITB mengusung UAV Pesawat Fixed Wing.

Setiap UAV wajib melaksanakan 4 misi berbeda, meliputi Precission Droping, yaitu menjatuhkan obyek tertentu dalam sasaran yang telah ditentukan; Fixed Target Recognition and Geolocation atau pengenalan objek; High Quality Image Acquisition, pengambilan gambar obyek dan Sea Search atau mencari obyek dilaut dalam bentuk boneka orang yang posisinya belum diketahui. Tim UAV Garuda ITB, unggul dalam Misi 2 dan Misi 3, namun kalah dalam Misi 1 dan gagal dalam Misi 4.

Dalam keikutsertaan perdana lomba ini, selain memperoleh pengalaman bertanding dan mengukur posisi penguasaan teknologi UAV, Tim ITB juga membuktikan bahwa derajat kemandirian teknologi UAV ITB cukup tinggi dibanding peserta negara lain. Kemandirian ini meliputi teknologi dalam bentuk rancang bangun pesawat UAV, sistem kontrol, sistem sensor maupun ground station yang dipakai adalah hasil rancangan sendiri. Bukan komponen yang beredar di pasar.

Anggota Tim UAV ITB yang tergabung dalam Pusat Studi Sistem Tak Berawak atau CentrUMS (Center for Un-manned System Studies) terdiri atas Ir. Kurniantoro (Sistem Kontrol dan Navigasi Tim Garuda), Ir. Prasetyo (Sistem Kontrol dan Navigasi Tim Kumbang), Ir. Johanes Kurnia P (Sistem Ground Station), Ir. Sapto Adi Nugroho (Sistem Mekanik Tim Kumbang), Ir. Chahyadi (Sistem Mekanik Tim Garuda), Dian Rusdiana Hakim (Pilot UAV Helicopter), Eman Sulaeman (Pilot UAV Fixed Wing), Ir. Yudoyono Kartidjo (Pembimbing), dan Prof.Dr.Ir. Muljowidodo (Pembimbing).

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah pesawat yang dibuat dan diprogram untuk dapat terbang secara autonomus atau tanpa ada kendali dari manusia dan digunakan untuk survei udara sipil dan militer.

Korea Robot Aircraft Competition merupakan Kompetisi Robot Terbang yang secara berkala tiap tahun diselenggarakan oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi (Ministry of Knowledge & Economy) Korea Selatan sejak 7 tahun yang lalu, dimaksudkan untuk mendorong penguasaan teknologi UAV di Korea Selatan. Kali ini, Tim Air Gate dari Chungnam University, disponsori perusahaan Samsung, keluar sebagai juara umum menyisihkan 6 Tim dari Korea Selatan, 2 Tim dari Indonesia, 1 Tim dari India dan 1 Tim dari Taiwan.


Penyelenggaraan Lomba dilaksanakan oleh Korea Aerospace Industries Association & The Korea Society for Aeronautical and Space Sciences. Lomba ini didukung oleh ROKAF (Republic of Korea Air Force), Hanseo University, Seo-San City, Pemerintah Provinsi Taean-Gun serta beberapa media televisi seperti KBS, MBC, SBS dan YTN.

THE - QS World University Rankings 2008

Buat yang ribut-ribut kalau saya bilang ITB adalah universitas teknik terbaik di Indonesia, saya cuma bilang, itu data. Bahwa kemudian semua lulusan ITB bisa kerja teknik, ya belum tentu juga. Hehehe. Kan yang diranking ITB-nya, bukan alumniya.

Dana World universiti ranking ini untuk bidang teknologi penting, karena ITB tidak punya fakultas non-teknik. Jadi kalau diranking secara berbarengan dengan universitas lain, sementara yang lain juga mengirimkan makalah/jurnal bidang eknomi, sosial, sejarah, kedokteran, ya habislah ITB. Tapi sebetulnya nggak sehabis itu juga, masih bersaing dengan UI dan UGM.

Jadi ini url-nya. Msh di atas RMIT dan universitas Birmingham, dekat-dekat IIT Kharagpur. :D

Saturday, November 15, 2008

My Brain Profile


Hasil test iseng-iseng di http://mindmedia.com/brainworks/profiler. Saya pikir saya suka dengan kalimat "You remain predominantly functional in your orientation and practical. Abstraction and theory are secondary to application." Bisa jadi dalih kenapa saya selalu berantakan kalau kuliah. Hehehe

Your Brain Usage Profile:

Auditory : 44%
Visual : 55%
Left : 55%
Right : 45%

Dhita, you are somewhat left-hemisphere dominant and show a preference for visual learning, although not extreme in either characteristic. You probably tend to do most things in moderation, but not always.

Your left-hemisphere dominance implies that your learning style is organized and structured, detail oriented and logical. Your visual preference, though, has you seeking stimulation and multiple data. Such an outlook can overwhelm structure and logic and create an almost continuous state of uncertainty and agitation. You may well suffer a feeling of continually trying to "catch up" with yourself.

Your tendency to be organized and logical and attend to details is reasonably well-established which should afford you success regardless of your chosen field of endeavor. You can "size up" situations and take in information rapidly. However, you must then subject that data to being classified and organized which causes you to "lose touch" with the immediacy of the problem.

Your logical and methodical nature hamper you in this regard though in the long run it may work to your advantage since you "learn from experience" and can go through the process more rapidly on subsequent occasions.

You remain predominantly functional in your orientation and practical. Abstraction and theory are secondary to application. In keeping with this, you focus on details until they manifest themselves in a unique pattern and only then work with the "larger whole."

With regards to your career choices, you have a mentality that would be good as a scientist, coach, athlete, design consultant, or an engineering technician. You can "see where you want to go" and even be able to "tell yourself," but find that you are "fighting yourself" at the darndest times.

Friday, November 14, 2008

Demam Fesbuk

Mohon maaf Saudara-Saudara, kalau saya jarang entri.

Kali ini bukan karena saya sibuk. Tentu bukan berarti saya nganggur juga. Tapi yang jelas, sekarang ini saya lagi kena demam facebook.

Sebetulnya saya telat juga ikut facebook. Setelah Warih ikut, dan menunjukkan beberapa foto, saya mendaftar. Langsung ketagihan...

Banyak fitur-fitur yang menarik. Status misalkan, walau pun konsepnya sangat sederhana, tetapi membuat kita jadi suka main ke facebook sekadar mengganti status. Untuk upload foto, Java app nya sangat mudah dipakai. Terus bisa ditag pula. Wah saya terpesona melihat fasilitas tag pertama kali.

Belum gamenya. Alhasil sekarang tiap online login facebook. Dan hampir semua orang yang saya kenal, main facebook. Kalau kuliah malam, lebih dari 1/2 buka facebook (mohon jangan disampaikan ke dosen).

Mantab lah. Ayo ikut Facebook, ketemu di sana.

Hess Menang di Blok V

Seperti yang diberitakan, hak pengelolaan Blok V Semai jatuh ke tangan HESS. Menurut Dirjen Migas Evita Legowo, penilaian didasarkan tiga pertimbangan: ekonomis, teknis, dan kinerja.

Berikut cuplikan beritanya:
"Dalam kasus Blok Semai V, Pertamina mempermasalahkan kekalahannya karena merasa sudah mengajukan komitmen investasi yang jauh lebih besar ketimbang Hess yang akhirnya dipilih jadi pemenang. Menneg BUMN Sofyan Djalil juga mengaku kecewa dengan kalahnya Pertamina.

Namun Evita menegaskan, komitmen investasi selama tiga tahun kedepan merupakan hal yang tidak pasti. Karena dalam realisasinya, setiap investasi yang dikucurkan kontraktor migas harus dievaluasi dulu oleh BP Migas. Sehingga realisasi komitmen investasi itu bisa berubah dari yang diajukan saat penawaran.

"Dia komitmen ini itu, tapi kan waktu mau direalisasikan harus dievaluasi dulu. Dan kenyataannya bisa berubah dari rencana yang ditawarkan. Jadi sebenarnya itu belum pasti, belum tentu terealisasi," katanya.

Sementara itu, meski Pertamina memberikan komitmen investasi yang lebih besar, namun bonus tanda tangan yang diberikan jauh di bawah yang diberikan Hess. Hess menawarkan bonus tanda tangan US$ 40 juta sementara Pertamina hanya US$ 15 juta. Bonus tanda tangan ini merupakan bonus yang diberikan kepada pemerintah jika dimenangkan dalam tender blok migas."

Jadi kurang lebih, hanya karena perbedaan US$25 juta, maka pemerintah memberikan blok ini kepada HESS.

What a cheap country.