Hantu-Hantu Itu...
Dua minggu ini, pemasangan genset di salah satu pelanggan baru terus menerus bermasalah. Pertama dipasang genset 2200watt, tetapi dayanya terlalu pas-pasan. Jadi diganti dengan yang 3200watt. Tetapi yang 3200 ini ternyata sering mati. Biasanya kalau genset mati dikarenakan oleh daya yang terlalu besar. Saya sendiri berpikir kalau daya terlalu besar, seharusnya breaker (saklar otomatis) di genset turun duluan sebelum mesinnya mati, tapi sampai saat ini masalah ini belum pernah saya telaah secara bersungguh-sungguh.
Masalahnya, si pelanggan sebetulnya sudah memiliki genset Jepang 2000watt. Penggantian dengan genset saya dilakukan karena genset saya dilengkapi ATS (automatic transfer switch) sehingga bisa nyala dan mati sendiri saat mati lampu Menurutnya, selama ini genset ini kuat untuk dipakai dengan semua beban menyala. Pelanggan ini berasumsi, kalau pun sebuah genset Cina seperti yang saya jual dayanya hanya 70-80% dari yang diklaim, genset saya seharusnya bisa melakukan hal yang sama. Dan saya setuju dengan dia. Saya sendiri sudah melakukan pengujian, dan berani mengklaim daya genset yang saya jual adalah 100% dari yang diklaim, walaupunya saya menyarankan pemakaian 70-80% dari maksimum.
Sepanjang 2 minggu itu, ATS dan genset selalu ngadat. Gagal nyala, nyala sebentar kemudian mati, dan sebagainya. Walau ATS dan gensetnya diganti, masalah tetap terjadi. Karena saya sendiri sibuk, selain saya ingin teknisi saya bisa mengatasi sendiri masalah di lapangan, saya baru datang Jumat kemarin. Di briefing sore sebelumnya, teknisi saya mengemukakan bahwa menurut para tukang ketika rumah itu dibangun, ada 1 pekerja yang meninggal tertimpa sesuatu. Mungkin hantunya mengganggu genset.
Sesampainya di sana, baik pelanggan maupun tukang-tukangnya sempat menyinggung hal yang sama, entah serius entah tidak. Ketika saya cobakan, dan saya ukur arusnya (teknisi saya selama ini tidak melakukannya walau sudah saya minta), ternyata arus terukur sering kali mencapai 17-18Ampere ketika genset mati. MCB dari PLN sendiri memakai rating 16Ampere (setahu saya untuk MCB 16Ampere masih ada toleransi 10-20% selama beberapa lama sebelum putus). Jadi permasalahannya, saya kira, memang terdapat aplikasi-aplikasi besar di dalam rumah. Dan karena kami tidak bisa masuk ke dalam rumah, hal itu tidak bisa dipastikan. Tapi ampere meter sudah menunjukkan permasalahannya. Genset 2000watt itu pun ternyata tidak kuat ketika saya coba. Jadi tidak ada hantu. Paling tidak si hantu tidak merusak genset, kalau memang ada paling-paling dia menyebabkan arus jadi tinggi. Mungkin menyamar sebagai water heater.
Waktu jembatan mau dibangun, tukang-tukang meminta saya mengadakan selamatan. Akhirnya dikeluarkan dana untuk membeli saji-sajian. Waktu saya tanyakan kenapa mencari saji-sajiannya lama, dijawab,"Maaf Pak. Ini harus cari rokok yang merk-nya dari jaman Belanda. Karena yang penunggu di situ sudah tua, dari jaman Belanda." dengan wajah sangat serius. Saya tidak sampai hati menanyakan kenapa sudah 60 tahun lebih Indonesia merdeka si penunggu tidak mengganti merk rokoknya.
Kalau kita datang ke kawah putih Ciwidey, di situ tertulis bahwa kawah ini ditemukan oleh Jung Huhn. Waktu membacanya saya tercekat. Mengapa kawah ini ditemukan oleh seorang Belanda, dan bukannya oleh penduduk di sekitar? Ternyata ceritanya demikian. Burung-burung tidak ada yang melintas di atas puncak bukit dan setiap kali ada burung yang melintas di atas puncak bukit, burung itu selalu mati. Mungkin jg ada orang-orang yang mati mencoba. Akhirnya penduduk di sekitar mengkeramatkan puncak bukit dan tidak berani naik. Dengan ancaman inilah Jung Huhn waktu itu naik dan menemukan bahwa semua itu disebabkan oleh uap belerang yang keluar dari kawah..
Saya tidak mengatakan bahwa makhluk halus tidak ada di dunia ini. Saya sendiri bukan orang pemberani juga. Tetapi saya berkeyakinan bahwa cara pikir yang selalu menyalahkan hal-hal di luar, termasuk makhluk halus di dalamnya, adalah salah satu penyebab dari tidak majunya bangsa ini. Dan itu seharusnya dikikis melalui pendidikan. Pendidikan modern, menghasilkan manusia modern yang berpikir rasional. Sayangnya hal itu belum terjadi. Bahkan acara-acara di TV semakin memperparah kondisi ini. Coba bayangkan, kalau memang benar setiap rentenir dan penjarah tanah kuburannya menyempit, tentu kita bisa datang ramai-ramai ke pemakaman pengemplang BLBI untuk menyaksikannya. Lagi pula isunya penerbit majalah Hidayah dan majalah Pop adalah pihak yang sama.
Wallahualam.
Masalahnya, si pelanggan sebetulnya sudah memiliki genset Jepang 2000watt. Penggantian dengan genset saya dilakukan karena genset saya dilengkapi ATS (automatic transfer switch) sehingga bisa nyala dan mati sendiri saat mati lampu Menurutnya, selama ini genset ini kuat untuk dipakai dengan semua beban menyala. Pelanggan ini berasumsi, kalau pun sebuah genset Cina seperti yang saya jual dayanya hanya 70-80% dari yang diklaim, genset saya seharusnya bisa melakukan hal yang sama. Dan saya setuju dengan dia. Saya sendiri sudah melakukan pengujian, dan berani mengklaim daya genset yang saya jual adalah 100% dari yang diklaim, walaupunya saya menyarankan pemakaian 70-80% dari maksimum.
Sepanjang 2 minggu itu, ATS dan genset selalu ngadat. Gagal nyala, nyala sebentar kemudian mati, dan sebagainya. Walau ATS dan gensetnya diganti, masalah tetap terjadi. Karena saya sendiri sibuk, selain saya ingin teknisi saya bisa mengatasi sendiri masalah di lapangan, saya baru datang Jumat kemarin. Di briefing sore sebelumnya, teknisi saya mengemukakan bahwa menurut para tukang ketika rumah itu dibangun, ada 1 pekerja yang meninggal tertimpa sesuatu. Mungkin hantunya mengganggu genset.
Sesampainya di sana, baik pelanggan maupun tukang-tukangnya sempat menyinggung hal yang sama, entah serius entah tidak. Ketika saya cobakan, dan saya ukur arusnya (teknisi saya selama ini tidak melakukannya walau sudah saya minta), ternyata arus terukur sering kali mencapai 17-18Ampere ketika genset mati. MCB dari PLN sendiri memakai rating 16Ampere (setahu saya untuk MCB 16Ampere masih ada toleransi 10-20% selama beberapa lama sebelum putus). Jadi permasalahannya, saya kira, memang terdapat aplikasi-aplikasi besar di dalam rumah. Dan karena kami tidak bisa masuk ke dalam rumah, hal itu tidak bisa dipastikan. Tapi ampere meter sudah menunjukkan permasalahannya. Genset 2000watt itu pun ternyata tidak kuat ketika saya coba. Jadi tidak ada hantu. Paling tidak si hantu tidak merusak genset, kalau memang ada paling-paling dia menyebabkan arus jadi tinggi. Mungkin menyamar sebagai water heater.
Waktu jembatan mau dibangun, tukang-tukang meminta saya mengadakan selamatan. Akhirnya dikeluarkan dana untuk membeli saji-sajian. Waktu saya tanyakan kenapa mencari saji-sajiannya lama, dijawab,"Maaf Pak. Ini harus cari rokok yang merk-nya dari jaman Belanda. Karena yang penunggu di situ sudah tua, dari jaman Belanda." dengan wajah sangat serius. Saya tidak sampai hati menanyakan kenapa sudah 60 tahun lebih Indonesia merdeka si penunggu tidak mengganti merk rokoknya.
Kalau kita datang ke kawah putih Ciwidey, di situ tertulis bahwa kawah ini ditemukan oleh Jung Huhn. Waktu membacanya saya tercekat. Mengapa kawah ini ditemukan oleh seorang Belanda, dan bukannya oleh penduduk di sekitar? Ternyata ceritanya demikian. Burung-burung tidak ada yang melintas di atas puncak bukit dan setiap kali ada burung yang melintas di atas puncak bukit, burung itu selalu mati. Mungkin jg ada orang-orang yang mati mencoba. Akhirnya penduduk di sekitar mengkeramatkan puncak bukit dan tidak berani naik. Dengan ancaman inilah Jung Huhn waktu itu naik dan menemukan bahwa semua itu disebabkan oleh uap belerang yang keluar dari kawah..
Saya tidak mengatakan bahwa makhluk halus tidak ada di dunia ini. Saya sendiri bukan orang pemberani juga. Tetapi saya berkeyakinan bahwa cara pikir yang selalu menyalahkan hal-hal di luar, termasuk makhluk halus di dalamnya, adalah salah satu penyebab dari tidak majunya bangsa ini. Dan itu seharusnya dikikis melalui pendidikan. Pendidikan modern, menghasilkan manusia modern yang berpikir rasional. Sayangnya hal itu belum terjadi. Bahkan acara-acara di TV semakin memperparah kondisi ini. Coba bayangkan, kalau memang benar setiap rentenir dan penjarah tanah kuburannya menyempit, tentu kita bisa datang ramai-ramai ke pemakaman pengemplang BLBI untuk menyaksikannya. Lagi pula isunya penerbit majalah Hidayah dan majalah Pop adalah pihak yang sama.
Wallahualam.